poem

Sadar

Aku mengenalmu dengan sadarku

Aku menyapa mu dengan sadarku

Aku menjawab salammu dengan sadarku

Aku menerimamu dengan sadarku

Aku mulai mencintaimu dengan sadarku

Aku juga menyayangimu dengan sadarku

Senyum, tawa, marah, sedih dan egois diri

Aku menerima dan menemukannya dengan sadarku

Dan ternyata aku pun terluka dengan sadarku

Melukai atau terlukai?

Yang jelas aku terpaksa menyudahi, satu rangkaian kata yang belum tersusun nyata

Yang jelas aku terpaksa membuang asa yang sedang dan baru berkembang

Yang jelas aku terpaksa membuang mimpi yang dalam tersemai di hati

Yang jelas aku terpaksa tidak lagi merangkaikan huruf-huruf indah itu….

Yang jelas aku kini terpaksa berdiri dalam separuh jiwa

Sedangkan sebagian jiwa ku terkunci dan terbawa angin yang ku taktahu kapan akan kembali….

Parungkuda, 1 Mei 2011- 14:28

poem

Rindu dalam Samar

Aku bertemu dengannya

Lagi,

Hanya bertemu, bertatap muka

Tanpa kata.

Semalam kita bersama

Dalam diam.

Tanpa suara, hanya ada isyarat mata

Dan gerak laku

Bergambar rindu yang mendalam

Bergambar sapa yang terpendam

Bergambar kasih dan sayang yang terbungkus

Dan dipendam dalam

Dalam sunyi hati

Dalam pesan tersirat.

Aku dan dia bertemu tanpa kata

Hanya mata sayu, merindu

Mataku dan matanya

Hanya bertatap

Saling menyapa

Nyanyikan rindu yang sangat

Kapankah mampu terucap?

Kapankah mampu tersurat?

Parungkuda, 28 April 2011- 07.13

poem

Maafkan Ibu, Anakku….

Dia duduk di pojok. Sendiri…

Matanya masih sembab bekas menangis sepagi ini

Perih

Ibu melihatnya

Ibu juga sakit karena tindakan ini.

Melihat air mata kalian. Ibu juga menangis.

Ibu, Ibu tidak tahu.

Ibu Cuma ingin menegakkan peraturan yang ada

Peraturan yang sudah ada dan sudah tercatat dalam buku

Peraturan yang sudah kalian baca dan tanda tangani diatas materai,

Bukan sekedar peraturan, tetapi itu janji kalian anak-anak…..

Ibu bukan ingin menjadi kasar

Ibu juga bukan ingin menjadi galak

Anak-anakku…

Ibu cuma ingin belajar ketrtiban,

Belajar untuk menjadi rapid an teratur,

Bertanggung jawab atas janji-janji yang telah terucap,

Bertanggung jawab atas kata dan tindak yang terlaku…

Maaf kan Ibu Nak…

Itu harus untuk mengingatkan kalian dan juga Ibu…

Harus… konsekuensi atas semua yang terpilih, terlaku dan terucap….

Parungkuda, 26 April 2011- 09.50